Download Software Computer Tips

Sabtu, 06 November 2010

Sel Hewan, Sel Tumbuhan dan Benda-benda Kecil Lainnya


PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Setiap organism adalah sebagian dari unit sel, dan semua sel berasal sel pula
( R. Virchow, 1800 ). Secara umum, sel merupakan unit terkecil dari suatu mahluk hidup. Bentuk sel ada yang pipih, lonjong, bulat, maupun bikonkaf. Namun kesemuanya itu berukuran mikroskopis.
            Sel-sel yang ada pada tumbuhan tentu saja berbeda pada sel-sel yang ada pada hewan. Melalui pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan, diharapkan praktikan mengetahui cirri-ciri dan perbedaan keduanya ( Anonymousa,2008 ).

1.2              Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum biologi dasar tentang sel hewan, sel tumbuhan, dan benda-benda kecil lainnya adalah meneliti dan mengamati sel.
Tujuan dari praktikum biologi dasar tentang sel hewan, sel tumbuhan, dan benda-benda kecil lainnya adalah menerapkan penggunaan mikroskop dengan baik dan benar, dan memahami cirri-ciri sekaligus dapat membedakan sel hewan dan sel tumbuhan.

1.3              Waktu dan Tempat
Praktikum biologi dasar tentang sel hewan, sel tumbuhan , dan benda-benda kecil lainnya pada hari Sabtu tanggal 2 Oktober 2010, dimulai dari pukul 14.30 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Bertempat di gedung C lantai 1, Labolatorium Ilmu-ilmu Perairan ( IIP ) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.



















TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Pengertian Sel
            Sel merupakan satuan structural yang fundamental dan fungsional bagi kehidupan. Bagi mikroorganisme uniselluler , sel itu bukan hanya merupakan saruan structural, tetapi adalah organisme itu sendiri. Sebaliknya, organism multiselluler merupakan sel-sel yang tersusun menjadi satua-satuan yang terpadu kedala system atau berbagi system yang bersama-sama membentuk organism hidup
(Pelczar dan Chan, 2008 ).
            Sel setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis fungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya,ada yang menjadi tempat penyediaan makanan dan lain-lain (Anonimous,2008).



2.2       Bentuk-bentuk Sel dan Contoh
Berdasarkan Thorpe ( 1984 ) bentuk-bentuk sel adalah sebagai berikut :
Nama
Gambar
Contoh
Bentuk sel bikonkaf





( Piogama.ugm.ac.id )
Sel darah merah manusia (eriotrosit)
Bentuk pipih




( biologigonz.blogspot.com )
Ephitellium
Bentuk sel batang dan kerucut






( colour-blindnes.com )
Retina
Bentuk sel panjang




(maulidamulyarahmawati.
wordpress.com)
Syaraf
Bentuk sel berubah-ubah






( Oberlin.k12.oh.us )

Amoeba


2.3       Bagian-bagian Sel dan Fungsinya
a.       Inti (nucleus) : mengatur seluruh aktifitas sel
b.      Reticulum Endoplasma : berfungsi dalam traspor intra sel
c.       Mitokondria : tempat berlangsungnya proses respirasi
d.      Ribosom : tempat berlangsungnya sintesis protein
e.       Lisosom : mengandung enzim yang berfungsi dalam proses pencernaan intra sel
f.       Vakuola : untuk mencerna makanan dalam sel
g.      Badan golgi : berfungsi dalam proses sekresi polisakarid, protein, dan lender serta berperan dalam pembantukan lisosom
h.      Plastid : hanya dijumpai pada tumbuhan
i.        Membrane sel : memiliki fungsi dalam pergerakan ion atau molekul dari dalam ataupun dari luar sel
j.        Sitoplasma : sebagai tempt berlangsungnya biosintesis dan biogeokimia
k.      Dinding sel : untuk  perlinsungan dan member bentuk sel
l.        Kromosom : mengontrol aktivitas sel
m.    Kloroplas : untuk proses fotosintesis
( Weisz, 1963 )
 
















( biologi.blogspot.com )
2.4       Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
Tidak memiliki dinding sel
Memiliki dinding sel
Tidak memiliki plastisda
Memiliki plastida
Memiliki lisosom
Tidak memiliki lisosom
Memiliki sentrosom
Tidak memiliki sentrosom
Timbunan zat berupa lemak dan glikogen
Timbunan zat berupa pati
Bentuk tidak tetap
Bentuk tetap
Vakuola kecil
Vakuola besar

( Anonymousb,2008 )




























METODOLOGI

3.1       Alat dan Fungsi
            Adapun alat yang digunakan dalam praktikum biologi dasar tentang sel hewan, sel tumbuhan, benda-benda kecil lainnya adalah sebagai berikut :
a.       Mikroskop binokuler : untuk mengamati objek dan gerakan sangat halus yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
b.      Objek glass : untuk meletakan objek yang akan diamati
c.       Kamera : untuk mengambil gambar objek
d.      Silet : untuk mengiris objek seperti bawang, kentang, dan yang lainnya
e.       Cover glass : untuk menutup objek yang telah dilitakan di objek glass
f.       Pinset : sebagai alat bantu untuk mengambil objek
g.      Beaker glass : sebagai wadah larutan
h.      Pipet tetes : untuk mengambil larutan di beaker glass


3.2       Bahan dan Fungsi
            Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum biologi dasar tentang sel hewan, sel tumbuhan, dan benda-benda kecil lainnya adalah sebagai berikut :
a.       Kentang dan keleta pohon : sebagai objek yang diamati
b.      Kulit umbi dan bawng merah : sebagi objek yang diamati
c.       Lugol : sebagi larutan fiksasi paramecium
d.      Paramecium : sebagi objek yang diamati
e.       Ephitelium squamosum pipi : sebagi objek yang diamati
f.       Batang korek api : sebagi alat bantu untuk mengambil ephitelium squamosum pipi
g.      Larutan Y-KY : sebagi larutan fiksasi pada keantang
h.      Aquadest : sebagai larutan fiksasi pada gabus, ketela pohon
i.        Daun hydrilla : sebagi objek yang diamati
j.        Irisan gabus : sebagai objek yang diamati
k.      Larutan methilen biru : sebagai cairan fiksasi squamosum pipi
l.        Alcohol : sebagi cairan fiksasi pada pengamatan mucor











3.3       Skema Kerja







PEMBAHASAN
4.1       Data Hasil Pengamatan
            Adapun data yang dihasilkan dari pengamatan praktikum mengenai sel hewa, sel tumbuhan, dan benda-benda kecil lainnya adalah sebagai berikut :

A.    Irisan Kentang                               D. Kulit Umbi Bawang Merah









B.     Irisan Gabus                                   E. Daun Hydrilla                      









C.     Paramecium                                    F. Ephetallium Squamosum Pipi









            Gambar diatas adalah hasil pengamatan terhadap irisan kentang, kulit umbi bawang merah, irisan gabus, daun hydrilla, paramecium, dan ephitelium squamosum pipi. Dengan bantuan mikroskop binokuler, sel-sel pada tumbuhan dan hewan yang semula tidak tampak secara kasat mata, menjadi tampak.




4.2       Analisa Prosedur
            Langkah pertama yang harus kita lakukan untuk menjalankan praktikum biologi dasar tentang sel hewan, sel tumbuhan, dan benda-benda kecil lainnya adalah objek pengamatan dan bahab-bahan disediakan terlebih dahulu dengan bentuk irisan kentang, irisan gabus, irisan kulit umbi bawang merah,irisan daun hydrilla,redaman jerami, dan ephitelium squamosum pipi. Objek pengamatan tersebut di iris setipis mungkin, lalu diletakan masing-masing irisan pada objek gelas. Setelah itu, untuk mempermudah penampang irisan dilihat melalui mikroskop, masing-masing irisan pada objek glass ditetesi dengan larutan. Pada objek gelas yang berisi irisan kentang ditetesi dengan larutan Y-KY, pada objek glass yang berisi irisan kulit umbi bawang merah ditetesi 1-2 tetes air destilasi, pada objek glass yang berisi daun hydrilla ditetesi air, pada objek glass yang berisi rendaman jerami ditetesi cairan lugol, dan yang berisi ephitelium squamosum pipi ditetesi dengan larutan metilen biru. Setelah semua objek glass ditetesi larutan, objek glass ditutup dengan cover glass dengan kemiringan 450 bertujuan agar tidak muncul gelembung-gelembung gas yang akan menghalangi bayangan.
            Setelah semua preparat selesai, objek diletakan pada meja objek mikroskop dengan penjepit direnggangkan, lalu preparat diletakan satu per satu. Stopkontak mikroskop dinyalakan dan lampu diatur dengan intensitas yang dibutuhkan. Mikroskop diatur sedemikian rupa untuk mendapaykan penggambaran yang jelas dari mikroskop setelah gmabar pada mikroskop terlihan jelas. Gambar hasil pengamatan tersebut diamati dan digambar pada buku panduan atau buku catatan. Pengamatan ini dilakukan pada preparat-preparat yang lainnya. Setelah selesai, mikroskop dimatikan, objek diambil dan dibersihkan.

4.3       Analisa Hasil
            Adapun hasil analisa dari praktikun biologi dasar tentang sel hewan, sel tumbuhan, dan benda-benda kecil lainnya adalah :
A.    Irisan Kentang
 






                                                                                                      
                                                                                                       (Faculty ntcc.edu)
Menurut pengamatan terdapat irisan kentang memiliki sel-sel yang tersebar keseluruh bagian dan sel-selnya berukuran besar dan kecil.





B.     Irisan Bawang Merah
 






                                                                                                     (Friendster.com)
                                                                                                   
Berdasarkan pengamatan terhadap irisan bawang merah, dapat dilihat bahwa bawang merah mempunyai lapisan yang disebut umbi lapis ( Istamar Syamsuri, 2006 ) bentuk sel persegi enam dan tidak semua memiliki membrane sel.




C.     Irisan Gabus
 






                                                                                                    ( Picsicious )

Pada pengamatan terhadap irisan gabus, sel-selnya memiliki penampang berbentuk persegi panjang dan trapezium dimana didalamnya terdapat 1 inti sel.


D.    Daun Hydrilla
 






                                                                                                    ( 3dham )

Dari hasil pengamatan sel-sel pada irisan daun hydrilla tersusun rapi berbantuk persegi panjang yang satu dengan yang lainnya saling berdampingan tumpang tidih berjejer rapi.



E.     Paramecium
 






                                                                                                     ( Feps.edu )

Menurut hasil pengamatan terhadap rendaman jerami sel-selnya memiliki bentuk bulatan kecil yang tidak beraturan terhadap sel ( bintik-bintik ) yang tersebar merata.

F.      Ephitalium Squamosum Pipi
 






                                                                                                   

                                                                                  ( biologigonz.blogspot.com)

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa ephitellium squamosum pipi memiliki membrane sel dan berbantuk lonjong agak tidak beraturan.

















PENUTUP
5.1       Kesimpulan
            Berdasarkan pengamatan terhadap sel hewan, sel tumbuhan, dan benda-benda kecil lainnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :
·         Sel merupakan unit terkecil dari suatu mahluk hidup
·         Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kuat sehingga memiliki bentuk yang setabil sedangkan sel hewan tidak
·         Bentuk-bentuk sel bikonkaf, pipih, batang dan kerucut, panjangdan berubah-ubah
·         Larutan fiksasi berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada suatu objek yang diamati
·         Penggunaan larutan lugol untuk fiksasi paramecium, aquadest untuk fiksai sel gabus dan bawang merah serta larutan Y-KY sebagai larutan fiksasi kentang

5.2       Saran
            Dari praktikum biologi dasar tentang sel hewan, sel tumbuhan, dan benda-benda kecil lainnya. Sebaiknya pratikan memanfaatkan waktu sefektif mungkin yang telah ditentukan dan berhati-hati dalam menggunakan alat-alat yang ada. Serta prakyikan mempelajari materi sebelum melakukan praktikum.

























DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, http://annisafushie.wordpess.com/pengertiansel. diakses pada hari senin tanggal 4 Oktober 2010, pikul 14.00 WIB
, http://hikmatulimanitb.miltiply.com/journal. diakses pada hari senin tanggal 4 Oktober 2010, pukul 14.07 WIB
, http://friendster.com/gambar-sel-mikroskop. diakses pada hari senin tanggal 4 Oktober 2010, pukul 14.15 WIB
, http://biocyberway.blogspot.com/perbedaan-sel. diakses pada hari senin tanggal 4 Oktober 2010, pukul 14.20 WIB

Johnson, Willis H, 1975. General Biology. Holt Rinehart and Winston. New York.

Pelczar, Michael J dan Chan, E.C.S, 2008. Mikrobiologi Dasar. UI. Press Jakarta.

Thorpe, Neal O, 1984. Cell Biology. John Wiley and Sens, Inc. United States Of America.

Waluyo, Lud, 2005. Mikrobiologi Umum. UMM press, Jakarta.

Weisz, Paul B, 1963. The Science of Biology. Mc Grow. Hill Book Company, Inc. United States of America.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar